Makna Lagu Henry Moodie – Drunk Text. Awal November 2025, lagu “drunk text” milik Henry Moodie kembali trending di TikTok setelah ia bawakan versi akustik di sesi live Instagram pada 28 Oktober malam, langsung dapat 2 juta view dalam 24 jam. Single yang rilis 27 Januari 2023 ini, dari debut EP In All of My Lonely Nights (Januari 2024), bukan sekadar lagu galau remaja—ia jadi anthem bagi yang bergulat dengan perasaan tersembunyi di era DM dan unread message. Henry, penyanyi Skotlandia berusia 21 tahun yang punya 2 juta followers TikTok, ungkap di live itu bahwa lagu ini lahir dari momen nyata: hampir confess ke sahabat dekat, tapi takut rusak pertemanan. Dengan 150 juta stream Spotify global, “drunk text” resonan kuat di kalangan Gen Z yang sering overthink soal “what if”. Di tengah budaya drunk dial yang impulsif, lagu ini ingatkan: kadang, teks tak terkirim itu yang paling jujur. Mari kita kupas, dari riff gitar sederhana hingga kenapa ia bikin hati gelisah.
Proses Penciptaan Lagu Drunk Text dan Latar Belakang
Henry Moodie ciptakan “drunk text” pada akhir 2022, saat ia masih remaja 18 tahun di Edinburgh, Skotlandia. Lahir 7 Desember 2003, Henry tumbuh dikelilingi musik indie dan folk dari ayahnya yang gitaris amatir, plus pengaruh Ed Sheeran dan Lewis Capaldi yang bikin vokalnya emosional tapi ringan. Ia teken kontrak Columbia Records dan Robots & Humans Agustus 2022, setelah viral di TikTok dengan cover “Falling” Harry Styles. Ide lagu muncul dari diary pribadi: tanggal 5 November saat jalan pulang teman dan hampir bilang “I like you”, tapi mundur karena takut awkward. Co-written dengan Andrew Bannister dan Joshua McClelland, proses tulis selesai dalam dua hari di kamar kosnya—gitar akustik minimalis, beat pop ringan, dan synth lembut untuk nuansa malam hujan. Rekaman di studio London habiskan seminggu, fokus vokal raw Henry yang terdengar seperti curhat telepon. Rilis sebagai single kedua setelah “all my friends are offline”, makna lagu ini langsung capai #1 UK Trending Chart, masuk Top 10 Spotify Viral Global, dan jual 500.000 kopi digital dalam enam bulan. Di 2025, saat tur Eropa Lonely Nights Tour, Henry sering cerita di panggung: “Lagu ini soal momen yang kita semua punya—jantung berdegup, tapi jari beku di keyboard.”
Makna Lirik Drunk Text yang Relatable
Lirik “drunk text” terstruktur verse-chorus klasik dengan outro reflektif, penuh nostalgia dan penyesalan halus. Verse pembuka “5th of November / When I walked you home / That’s when I nearly said it / But then said, ‘Forget it’ and froze”—gambarkan momen spesifik yang tak terlupakan, seperti flashback yang bikin dada sesak. Ini metafor keraguan remaja: hampir confess, tapi takut rusak dinamika sahabat. Pre-chorus tambah lapisan: “Do you remember? / You probably don’t / ‘Cause the sparks in the silence were all in my head”—rasa sepiarasi yang tak timbal balik, di mana chemistry cuma ilusi satu pihak. Chorus jadi inti: “I wish I was who you drunk texted at midnight / Wish I was the reason you stay up till three / And you can’t fall asleep / Waiting for me to reply”—keinginan jadi prioritas malam hari, bukan sekadar “someone you walk by”. Bridge akui ketakutan: “Wish I wasn’t scared to be honest and open / Instead of just hoping / You’d feel what I’m feeling inside”—kritik diri atas overthinking, di mana harap diam-diam lebih aman daripada risiko penolakan. Outro penutup: “I wish I had sent you that drunk text at midnight / I was just scared it would ruin our friendship / But I really meant it / I wonder how you would reply”—regret yang manis pahit, tanya hipotetis yang tak terjawab. Secara keseluruhan, lagu ini soal unrequited love: cinta diam yang tumbuh dari pertemanan, tapi terhambat ketakutan vulnerability. Nada C mayor tempo 78 bpm bikin terasa intim, seperti curhat jam 2 pagi.
Dampak Budaya dan Relevansi Saat Ini
Sejak rilis, “drunk text” jadi fenomena TikTok—challenge #DrunkTextConfess punya 800 juta view: orang bagikan cerita “teks tak terkirim” dengan backsound chorus, sering duet virtual ke crush. Lagu ini masuk playlist Spotify “Sad Girl Autumn” dan sering cover di kafe akustik, plus kolab Henry dengan Mimi Webb di tur Eropa 2023. Di Indonesia, viral lewat cover lokal seperti Pamungkas, capai 10 juta stream lokal saja. EP In All of My Lonely Nights debut #5 UK Albums Chart, dengan “drunk text” sebagai lead single yang dorong Henry masuk Amazon Music Artists to Watch 2023. Di 2025, saat tur headline Glasgow sold out, Henry dedikasikan lagu ini untuk fans yang “berani kirim teks itu”—banyak yang cerita di medsos bagaimana lirik bantu mereka confess dan dapat balasan positif. Relevansinya? Di era di mana 60% Gen Z akui takut confess karena takut ghosted, lagu ini jadi pengingat: regret tak kirim mungkin lebih sakit daripada risiko. Henry bilang di wawancara terbaru, “Lagu ini selamatkan pertemananku—aku akhirnya kirim teks itu, dan kami masih sahabat, meski tak lebih.”
Kesimpulan
“drunk text” lebih dari lagu pop ringan—ia curhatan Henry Moodie soal cinta tersembunyi yang hampir rusak pertemanan, dari diary Edinburgh 2022 hingga panggung 2025. Dari “nearly said it” hingga “I wonder how you would reply”, pesannya jelas: keberanian confess, meski tak sempurna, lebih baik daripada harap diam. Di dunia DM yang dingin, lagu ini hangatkan hati—ingatkan bahwa teks tak terkirim itu pelajaran, bukan akhir. Henry terus tulis, dan “drunk text” ikut: siapa tahu, malam ini jadi momenmu kirim yang itu.

