makna-lagu-as-it-was-harry-styles

Makna Lagu As It Was – Harry Styles

Makna Lagu As It Was – Harry Styles. Di tengah hembusan angin musim gugur November 2025, “As It Was” karya Harry Styles tiba-tiba kembali bergema di setiap sudut kota, seolah waktu berputar mundur ke euforia 2022. Lagu ini, yang pernah memecahkan rekor streaming, kini viral lagi berkat cover akustik dari seniman muda di festival akhir tahun, memicu gelombang cerita penggemar tentang bagaimana refrain “As it was” jadi mantra pribadi mereka pasca-perubahan hidup. Dirilis sebagai single pembuka album Harry’s House, balada upbeat ini bukan sekadar hits musim panas—ia adalah pengakuan atas perubahan tak terelakkan, kerinduan akan kesederhanaan yang hilang, dan keberanian melepaskan masa lalu. Di era di mana transisi karir dan hubungan jadi tema hangat, apa yang membuat lagu ini tetap relevan? Kita kupas tuntas, dari kelahiran emosionalnya hingga cahaya barunya di 2025. BERITA BOLA

Latar Belakang Penciptaan Lagu: Makna Lagu As It Was – Harry Styles

“As It Was” lahir di tengah kabut pandemi, saat Harry Styles merenung di rumahnya yang sepi. Dirilis Mei 2022, lagu ini co-ditulis bersama Tyler Johnson dan Kid Harpoon, yang menambahkan lapisan synth ringan dan drum groovy untuk nuansa nostalgik tapi maju ke depan. Harry pernah ungkap, inspirasi utamanya adalah “metamorfosis”—perubahan diri selama lockdown, di mana ia dipaksa hadapi isolasi dan pertanyaan besar: siapa aku tanpa sorotan panggung? Proses rekamannya sederhana, dilakukan di studio rumah, dengan vokal yang mentah mencerminkan kelelahan emosional pasca-Fine Line.

Video musiknya tambah dimensi: Harry berlari di treadmill tak berujung, dikelilingi balon air meledak, simbol perasaan stuck meski berusaha maju. Elemen ini terinspirasi pengalaman pribadi Harry, termasuk bayang perceraian orang tuanya saat kecil, yang membuatnya rindu “seperti dulu”—masa ketika hidup terasa lebih ringan, tanpa tekanan ketenaran. Saat debut, lagu ini langsung top chart global, tapi bagi Harry, ia lebih dari sukses komersial; ia terapi untuk melepaskan beban. Di 2022 yang penuh ketidakpastian, “As It Was” jadi sinar harapan—dan kini, tiga tahun kemudian, saat dunia masih pulih dari guncangan, ia terasa seperti sahabat lama yang kembali.

Analisis Lirik dan Makna yang Tersembunyi: Makna Lagu As It Was – Harry Styles

Lirik “As It Was” seperti cermin retak: cerah di permukaan, tapi penuh lapisan pilu di bawahnya. Pembuka “In this world, it’s just us” langsung tarik pendengar ke gelembung isolasi, di mana Harry akui “You know it’s not the same as it was”—metafor hilangnya koneksi, entah dengan orang terkasih atau diri sendiri. Refrain “As it was, as it was” berulang seperti doa, campur rindu dan penerimaan: biarkan masa lalu pergi, meski sakit. Baris “Come on, Harry, we wanna say a word to you” seolah sindir tekanan publik, di mana ia merasa diawasi, tapi tak bisa bagikan rahasia hati.

Makna tersembunyi ada di tema transisi: bukan sekadar putus cinta, tapi perpisahan dengan versi lama diri—mungkin Harry yang polos pra-ketenaran, atau bayang masa kecil retak oleh perceraian. Beberapa interpretasi lihatnya sebagai ode untuk kesehatan mental, di mana “I don’t wanna talk about the way that it was” gambarkan kelelahan berbagi trauma. Bridge-nya, dengan vokal naik emosional, simbolisasi ledakan balon air di video: melepaskan beban untuk lahir baru. Di balik upbeat-nya, lagu ini bisik pesan harapan—ubah bukan akhir, tapi awal. Pendengar sering kutip lirik ini di catatan harian atau pesan dukungan, karena ia validasi rasa kehilangan tanpa paksa akhir bahagia. Sederhana, tapi dalam: tak ada jawaban mudah, hanya langkah maju pelan.

Dampak Budaya dan Relevansi di Era Modern

“As It Was” tak tinggal diam di radio; ia meresap ke budaya seperti angin segar yang tak terduga. Sejak 2022, lagu ini jadi soundtrack transisi hidup—dari playlist pindah kota hingga sesi terapi, di mana orang bagikan “momen as it was” mereka di media sosial. Di 2025, ia kembali naik daun berkat kolaborasi remix dengan artis independen di tur musim gugur, memicu challenge di mana penggemar rekam “perubahan” pribadi mereka, dari karir baru hingga hubungan segar. Pengaruhnya luas: film dokumenter indie adopsi sebagai tema, sementara komunitas online gunakan untuk diskusi mental health, terutama pasca-gelombang resignasi massal.

Relevansinya di era modern tak lepas dari pesan universalnya: di tengah krisis identitas 2025—dari AI ubah pekerjaan hingga norma sosial bergeser—lagu ini ingatkan bahwa melepaskan masa lalu bukan pengkhianatan, tapi kebebasan. Generasi milenial dan Z lihat Harry sebagai jembatan: maskulinitas yang rentan, tak takut akui rindu tapi pilih maju. Bahkan di tengah tahun penuh ketegangan global, “As It Was” tawarkan pelarian ringan: putar sekali, dan rasanya seperti lari di treadmill tapi akhirnya tiba di garis akhir. Dampaknya ini buktikan, musik hebat tak usai di puncak chart; ia evolusi, hubungkan luka lama dengan harapan baru.

Kesimpulan: Makna Lagu As It Was – Harry Styles

“As It Was” Harry Styles adalah bukti bahwa lagu terbaik lahir dari retak-retak perubahan, dan justru karena itu ia abadi. Dari isolasi pandemi hingga pelajaran melepaskan, ia tak cuma nyanyi soal kerinduan—ia ajak kita rayakan metamorfosis, meski pelan dan pilu. Tiga tahun kemudian, di November 2025 yang sibuk, lagu ini masih bisik: boleh saja kamu rindu dulu, asal jangan tinggal di sana. Dengarkan ulang saat senja, biarkan synth itu mengalir, dan ingat—dunia berubah, tapi kamu bisa pilih bagaimana menari di dalamnya. Mungkin itulah keajaibannya: bukan kembali ke “as it was,” tapi ciptakan “as it will be,” penuh cahaya sendiri.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *